• Slide Background Image
  • Slide Background Image
  • Slide Background Image

Universitas Terbuka Yogyakarta, Making Higher Education Open To All

UT Yogyakarta berhasil meraih predikat sebagai Unit Program Belajar Jarak Jauh (UPBJJ-UT) Terbaik 2021

Penghargaan tersebut diberikan pada kegiatan puncak acara Dies Natalies ke-37 Universitas Terbuka di kampus UT, Tangerang Selatan, Banten, Sabtu (4/9/2021).

Dies Natalies ke-37 UT yang bertema “Membangun SDM Unggul melalui Digital Learning Ecosystem” diikuti oleh civitas akademika, tamu undangan, dan para mitra secara luring maupun daringmelalui zoom dan livestreaming UT-TV.

Kegiatan acara puncak Dies Natalies ke-37 UT sekaligus merupakan penutupan kegiatan Disporseni Nasional UT 2021 yang diikuti oleh mahasiswa UT dan beberapa perguruan tinggi undangan.

Keberhasilan UT Jogja sebagai UPBJJ-UT Terbaik merupakan penghargaan atas capaian yang dilakukan secara konsisten dalam menjalankan fungsi sebagai unit sumber belajar dan layanan mahasiswa.

UT dalam memberikan layanan pendidikan didukung oleh 39 UPBJJ-UT yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia dan 1 Unit Layanan Luar Negeri. Indikator penilaian UPBJJ-UT Terbaik adalah (1) peningkatan layanan, (2) peningkatan manajemen internal, dan (3) peningkatan angka par­ti­si­pasi mahasiswa.

Dalam pidato Dies Natalies, Rektor UT menyampaikan kontribusi besar UT bagi kemajuan pendidikan tinggi di Indonesia, terutama mengemban misi utama untuk membuka akses pendidikan tinggi berkualitas bagi semua lapisan masyarakat yang disimbolkan dengan slogan “making higher education open to all”.

Ojat mengatakan, terobosan kualitas dan kewibawaan akademik yang dilakukan UT membawa perubahan. Apalagi, di masa pandemi Covid-19 yang mengubah model pembelajaran tatap muka menjadi dalam jaringan/online/digital, mendorong UT untuk untuk semakin maju dalam upaya membangun sumber daya manusia unggul melalui ekosistem pembelajaran digital.

”Jumlah mahasiswa UT terus meningkat sejak 2017. Ada perubahan segmentasi mahasiswa UT, kini sekitar 40 persen mahasiswa berusia 25 tahun ke bawah,” kata Ojat.

Alumni sudah mencapai 1,8 juta orang. Kehadiran UT memberi kesempatan kuliah dengan mengedepankan inklusivitas sesuai dengan konsep terbuka. Menurut Ojat, UT dahulu dipandang sebagai tempat kuliah orang yang bekerja dan berusia di atas 30 tahun.

Namun, komposisinya berubah sejak 2019, yang usia muda di bawah 25 tahun mencapai 40 persen dari sekitar 310.000 mahasiswa. UT berupaya meningkatkan jumlah mahasiswa hingga 1 juta.

Apalagi angka partisipasi kuliah pendidikan tinggi di Indonesia baru mencapai 34,5 persen, masih jauh dari Malaysia, Singapura, dan Thailand.

Dengan daya jangkau yang luas, UT memiliki 39 UPBJJ-UT dan satu pusat pengelolaan mahasiswa luar negeri dalam upaya mewujudkan pendidikan untuk semua.

UT memiliki 869 kelompok belajar dan 50 sentra layanan UT sehingga dapat memberi kesempatan semua lapisan masyarakat untuk dapat mengenyam kuliah tanpa batasan usia, jarak, dan waktu.

Saat ini, UT pun menjadi rujukan pembelajaran jarak jauh (PJJ) di Tanah Air untuk membantu penyediaan transformasi pendidikan daring di berbagai perguruan tinggi.

Ketua MPR RI H.Bambang Soesatyo, SE, MBA. mengapresiasi peran penting UT yang sudah memberikan kontribusi besar terhadap kemajuan bangsa dan negara Indonesia melalui pendidikan terbuka dan jarak jauh.

”UT dapat membantu program pemerintah untuk meningkatkan APK PT (angka partisipasi kasar pendidikan tinggi) yang baru 34,58 persen. Para alumni UT di berbagai profesi dan daerah diharapkan juga dapat membantu dan berperan mengutamakan empat pilar kebangsaan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,” ujar Bambang.

Selain itu, Wakil Presiden RI, Ma’ruf Amin, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Nadiem Makarim dan Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Kemendikbudristek juga memberikan ucapan selamat Dies Natalies ke-37 UT beserta pesan dan harapan yang disampaikan melalui daring.

Pada acara puncak Dies Natalies ke-37 UT ini juga dilakukan penyerahan piagam rekor MURI untuk tiga kategori, yakni 1) perguruan tinggi dengan alumni terbanyak; 2) perguruan tinggi dengan jangkauan layanan terluas; 3) perguruan tinggi dengan lulusan terbanyak yang lulus seleksi CPNS formasi 2019. (*)